ZAKAT
Zakat merupakan rukun Islam yang ke 3,
difardhukan dalam bulan Syawal tahun ke 2 hijrah.
Dari
segi bahasa zakat ialah membersih
dari
segi Syara' ialah mengeluarkan sebagian dari harta tertentu diberikan
kepada yang berhak menerimanya.
Firman Allah Ta’ala :
وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ
Artinya : “ Dan dirikanlah kamu akan sembahyang
serta berilah zakat ”.(Surah An-Nur Ayat 56)
Hukum Zakat
Wajib/Fardhu Ain atas orang Islam yang
sudah sempurna syarat-syaratnya seperti cukup nisabnya,haulnya dan lain-lain
lagi.
Macam-macam Zakat ada 7 (tujuh) macam, yaitu:
1. Zakat Binatang Ternak.
2. Zakat Buah-buahan dan Tumbuh-tumbuhan.
3. Zakat Mas dan Perak.
4. Zakat Dagangan/Perniagaan.
5. Zakat Rikaz / Harta Terpendam.
6. Zakat Ma’din.
7. Zakat Fitrah.
Zakat Binatang
Binatang yang wajib dizakati ada 3 (tiga) macam dan memenuhi syarat, yaitu:
1. Onta
2. Lembu (sapi) atau Kerbau.
3.
Kambing.
Keterangan
: Untuk Zakat Onta, tidak dibahas dibuku
ini.
1.
Zakat Lembu (sapi) atau Kerbau:
Nisobnya zakatnya
yakni batas kewajiban mengeluarkan, yaitu:
A Jika telah cukup jumlahnya 30 (tiga
puluh) ekor, maka diwajibkan mengeluarkan zakatnya 1 (satu) ekor daripada
anaknya yang telah berumur 1 (satu) tahun.
A Jika telah cukup jumlahnya 40 (empat
puluh) ekor, maka diwajibkan mengeluarkan zakatnya 1 (satu) ekor daripada
anaknya yang telah berumur 2 (dua) tahun.
A Jika telah cukup jumlahnya 50 (lima
puluh) ekor, maka diwajibkan mengeluarkan zakatnya 1 (satu) ekor daripada anaknya
yang telah berumur 3 tahun.
A Jika telah cukup jumlahnya 60 (empat
puluh) ekor, maka diwajibkan mengeluarkan zakatnya 2 (dua) ekor daripada
anaknya yang telah berumur 1 (satu) tahun.
A Demikian seterusnya kelipatan 30,
ditambah satu ekor.
2.
Zakat Kambing:
Nisabnya, yakni batas kewajiban mengeluarkan zakatnya
yaitu:
A Jika telah cukup jumlahnya 40 (empat
puluh) ekor, maka diwajibkan mengeluarkan zakatnya 1 (satu) ekor daripada
kambing itu yang telah berumur 2 (dua) tahun, adapun jika dari jenis kambing
kibas maka yang umurnya 1 (satu) tahun.
A Jika telah cukup jumlahnya 120 (seratus
duapuluh) ekor, maka diwajibkan mengeluarkan zakatnya 2 (dua) ekor.
A Jika telah cukup jumlahnya 201 (duaratus
satu) ekor, maka diwajibkan mengeluarkan zakatnya 3 (tiga) ekor.
A Jika telah cukup jumlahnya 400 (empat
ratus) ekor, maka diwajibkan mengeluarkan zakatnya 4 (empat) ekor.
A Demikian seterusnya setiap bertambah
kelipatan seratus, maka ditambah zakatnya 1 (satu) ekor.
Syarat wajib Zakat Binatang:
1. Waktunya telah cukup setahun lamanya.
2. Makanannya didapat daripada angonan
(menggembala) yang tidak membeli.
3. Binatang itu tidak dipakai untuk bekerja
apapun (bajak sawah dll).
Zakat Buah-buahan & Tumbuh-tumbuhan
Yang diwajibkan mengeluarkan zakat buah-buahan adalah adalah Buah Kurma dan
Kismis (anggur), adapun tumbuh-tumbuhan yang diwajibkan mengeluarkan zakatnya
adalah tumbuh-tumbuhan yang dimakan untuk kehidupan sehari-hari seperti gandum,
terigu, jagung dan padi, serta kacang-kacangan.
Adapun nisob nya adalah lima wasaq.
Adapun bagi zakat padi maka nisabnya dua kali, yaitu
sembilan belas pikul tigapuluh kati.
Bagi tumbuhan yang airnya didapat dengan tidak memerlukan
usaha/disiram, yang wajib dikeluarkan yaitu satu bahagian daripada sepuluh
bagian, atau yang disebut ‘usyur (sepersepuluhnya atau sepuluh persen)
Sedangkan jikalau tumbuhannya dengan disiram atau
memerlukan ongkos (biaya) untuk membeli air maka zakatnya adalah didalam
duapuluh bagian dikeluarkan satu bagian, atau yang disebut nisful ‘usyur
(seperduapuluh atau lima persen)
Yang wajib dikeluarkan itu dihitung dari seberapa
dapatnya dari sawahnya itu, bukan dihitung dari hasil bersih setelah membayar
cukai (pajak) dan upah memotong padi.
Intinya : Zakat biji-bijian dan
buah-buahan yaitu zakat yang dikeluarkan apabila biji-bijian dan buah-buahan
telah sampai senishob yaitu lima wasak atau seberat ± 670 kg, maka wajib dikeluarkan zakatnya 10 % bila disiram
dengan air hujan, dan 5 % jika menggunakan alat atau membeli air dari tempat
lain dengan kendaraan atau yang lainnya.
Zakat Mas dan Perak
Nisabnya zakat Mas adalah duapuluh misqol, yaitu berat tiga rial ditambah dengan
setengah suku.
Nisabnya zakat Perak adalah beratnya duaratus dirham, yaitu limapuluh
delapan rupiah zaman sekarang ditambah setengah rupiah.
Yang wajib dikeluarkan daripada keduanya itu yaitu satu bahagian daripada
empat puluh bagian, yaitu yang disebut rubu’ul ‘asyro (seper empatpuluh
atau 2,5 persen), dan cukup setahun dari waktu memilikinya, maka wajib
dikeluarkan zakatnya dan sebagaimana lebihnya Mas dan Perak itu daripada
nisabnya, maka dikeluarkan zakatnya pula sekedarnya.
Zakat Dagangan/Perniagaan
Zakat perdagangan atau zakat tijrah, yaitu apabila telah
cukup satu tahun dari mulai berdagang/berusaha tiba-tiba di akhir tahun itu
telah cukup nishobnya, yaitu
seperti nishobnya zakat
perak, maka wajib ditaksir atas dagangan itu kemudian dikeluarkan zakatnya
dengan uang perak dalam empat puluh dikeluarkan satu (2,5 persen) seperti zakat
perak.
Adapun pada permulaan dagang maka tidak disyaratkan cukup nishabnya.
Zakat Rikaz / Harta Terpendam
Harta terpendam daripada Mas dan Perak yang dipendam oleh orang-orang
dahulu sebelum Nabi Muhammad Sallallohu ‘Alaihi Wasallam, jika didapat
(ditemukan) harta itu dan cukup akan nishobnya, maka wajib dikeluarkan zakatnya
dengan segera, yaitu Khumus (seperlima atau 20 persen) yakni satu bahagian dari
lima bahagian.
Zakat Ma’din
Zakat Ma’din yaitu zakat Emas dan Perak yang didapat dari
dalam tanah menurut asal kejadiannya (dari hasil tambang).
Maka apabila didapat daripadanya mencukupi nishobnya, wajib atasnya mengeluarkan
zakatnya yaitu satu bahagian dari empatpuluh bahagian yakni rubu’ul ‘asyro
(seper empatpuluh atau 2,5 persen).
Keterangan :Haul Zakat mal
Zakat mal waktu dikeluarkan zakatnya apabila sudah
dimiliki selama satu tahun (haul), maka kalau sudah ada satu nisab wajib
dikeluarkan 2,5 %. Sabda Nabi n:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لاَزَكَاةَ
فِى مَالِ امْرِءٍ حَتَّى يُحُوْلَ عَلَيْهِ الْحَوْلُ (رواه الدارقُطنى)
Artinya:“Dari Ibnu Umar a
Rosululloh ,n bersabda: “Tidak ada (wajib) zakat, pada harta seseorang
sehingga sampai satu tahun dimiliki”. (HR. Daruqutni)
ZAKAT FITRAH
Zakat
fitrah di wajibkan bagi umat islam yang mampu dengan syarat-syarat yang telah
ditetapkan.
Diwajibkan
zakat fitrah pada tahun ke 2 hijrah yaitu tahun di fardhukan puasa.
Di
dalam hadits disebutkan bahwa:
فَرَاضَ رَسُوْلَ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الفِطْرِ مِنْ رَمَضَانَ طُهْرَةً
لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّ فَثِ وُطُعْمَةً لِلْمَسَاكِيْنِ
“Rosululloh n telah memfardlukan zakatul fithri untuk
menyucikan orang-orang yang shoum dari segala perkataan yang keji dan buruk
yang mereka lakukan dalam shoum mereka dan untuk menjadi makanan bagi orang
yang miskin” (H.R Abu Daud dan Ibnu Majah)
Kewajiban
mengeluarkan zakat fitrah adalah yang memiliki lebih daripada makanan yang dimakan wajib nafkahnya atas dirinya pada malam
hari raya itu beserta hari rayanya. (lebih kurang 2,5 kg makanan pokok).
Wajib atas seorang suami membayar zakat fitrah istrinya dan anak-anaknya
yang belum balligh, begitu juga membayarkan zakat fitrah bagi ayah-ibunya yang
tidak mampu mengeluarkan zakat fitrah.
Wajib
Zakat Fitrah
a. Mempunyai
makanan atau harta lebih untuk diri & keluarga pada malam dan siang hari
raya.
b. Hidup
pada akhir Ramadhan & awal Syawal
c. Anak
yang lahir sebelum matahari terbenam pada akhir bulan Ramadhan dan hidup hingga
sesudahnya.
d. Memeluk
Islam sebelum terbenam matahari pada akhir bulan Ramadhan
e. Seseorang
yang meninggal selepas terbenam matahari akhir Ramadhan.
Waktu
Mengeluarkan Zakat Fitrah
Waktu
Afdhal/Sunat :Sebelum
Sembahyang Sunat Hari Raya
Waktu Wajib : Selepas
terbenam matahari malam idulfitri sehingga
terbit
matahari esoknya
Waktu
Harus/boleh :
Sejak Awal Ramadhan
Waktu Makruh :
Sesudah Sembahyang Sunat Hari raya sehingga
terbenam
matahari Syawal
Waktu
Haram :Selepas
terbenam matahari 1 Syawal
Orang
Yang Berhak Menerima Zakat Fitrah
Ada
delapan Asnaf :
1)
Orang Fakir Ialah
orang yang tidak ada harta benda untuk keperluan hidupnya sehari-hari, tidak
sanggup bekerja, tak mampu berusaha dan malu untuk meminta-minta.
2)
Orang Miskin :Ialah
orang yang bekerja dan berusaha /cacat atau
gangguan lain seperti orang buta, lumpuh, atau penggangguran yang tidak
terelakkan
dimana mere ka itu tidak mencukupi keperluan hidupnya sehari-hari.
3)
‘Amil (pemungut zakat) :Orang
yang dilantik atau diberi kuasa oleh Majlis Agama Islam Negeri (pemerintah) untuk menangani
pengumpulan penghitungan dan pembagian zakat.
4)
Muallaf :Orang
yang yang diharapkan keislamannya atau orang yang goyah
keislamannya. Boleh memberikan zakat kepada non muslim yang terlihat ada
kecenderungan terhadap Islam atau orang-orang yang baru masuk Islam agar tetap
teguh dalam memeluk Islam.
5) Hamba :Terbahagi
kepada tiga :
1. Hamba
Qin (hamba semata)
2. Hamba
Mudabbar (hamba yang kemerdekaannya bergantung kepada mati tuannya).
3. Hamba
Mukattab (kemerdekaan dirinya bergantung kepada syarat-syarat yang diberikan
oleh tuannya).
Sebagaimana
keterangan Imam Syafie, hamba mukattablah yang layak menerima zakat.
untuk saat sekarang ini sebagaimana pendapat Iman
Ahmad bagianya boleh disalurkan untuk melepas tawanan dan sandera yang ditawan
oleh musuh Islam
6) Orang Yang Berhutang Banyak/ghorim :
adalah orang yang terhimpit oleh hutang, sementara
tidak ada harta untuk pengembalian hutang tersebut. Dengan syarat hutang
tersebut untuk keperluan hal-hal yang mubah/dibolehkan.
7) Sabilillah :
Orang yang berjuang di jalan
Allah
8) Ibnu Sabil
adalah orang yang sedang bepergian yang tidak mampu
melanjutkan perjalanan karena sedang kehabisan bekal, kehilangan atau
kecopetan, termasuk juga anak-anak jalanan atau gelandangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar